CERPEN : PERSAHABATAN AJAIB DI KERAJAAN BINATANG
Persahabatan Ajaib di Kerajaan Binatang
Di pinggir sebuah desa yang damai, hiduplah seorang anak perempuan bernama Mata. Mata sangat menyukai petualangan dan alam. Setiap sore, setelah pulang dari sekolah, dia selalu bermain di hutan kecil dekat rumahnya. Hutan itu penuh dengan pepohonan yang rindang, bunga-bunga yang indah, dan suara-suara binatang yang membuat hati Mata riang. Suatu hari, saat Mata sedang berjalan-jalan di hutan, dia menemukan sebuah pintu kecil yang tersembunyi di balik semak-semak. Pintu itu terbuat dari kayu tua dengan ukiran-ukiran aneh di permukaannya. Mata merasa sangat penasaran. "Pintu ini tidak pernah ada disini sebelumnya," pikirnya. Dengan hati-hati, Mata
membuka pintu itu dan melihat sebuah lorong yang tampak terang benderang di ujungnya. Dengan penuh rasa ingin tahu, Mata memutuskan untuk memasuki lorong itu. Saat dia berjalan semakin dalam, lorong itu semakin terang, hingga akhirnya Mata keluar di sebuah tempat yang sangat indah. Itu adalah sebuah kerajaan yang dipenuhi dengan binatang-binatang yang bisa berbicara Mata merasa terpesona melihat kerajaan binatang yang penuh warna itu. Di sana, dia bertemu dengan seekor kelinci putih bernama Luly. Luly adalah kelinci yang sangat ramah dan suka bercerita. “Selamat datang di Kerajaan Binatang, Mata! Aku adalah Luly. Kami sudah lama menunggu kedatanganmu,” kata Luly dengan gembira. Mata terkejut, “Bagaimana kamu tahu namaku? Mengapa kalian menungguku?” Luly tersenyum dan menjelaskan bahwa mereka telah mendapat pesan dari burung hantu bijak bernama Ov. Ov meramalkan bahwa seorang anak manusia akan dating dan membawa perubahan besar bagi kerajaan binatang. Mata merasa penasaran dan bertanya kepada Luly, “Perubahan apa yang dimaksud?” Luly menjawab, “Ada masalah besar yang sedang dihadapi kerajaan ini. Ratu kami, Ratu Raib, sedang sakit parah karena sebuah kutukan jahat. Hanya seorang anak manusia yang bisa menemukan obatnya.” Mata merasa hatinya tergerak untuk membantu. Dia mengikuti Luly ke istana, tempat Ratu Raib berbaring lemah di atas tempat tidurnya. Ratu Raib adalah seekor singa betina yang anggun dengan bulu berkilauan putih kekuningan, namun saat itu ia tampak sangat lemah.Ov, burung hantu bijak, berada di samping Ratu Raib. “Selamat datang, Mata,” katanya dengan suara dalam dan tenang. “Untuk menyelamatkan Ratu Raib, kamu harus menemukan bunga ajaib yang tumbuh di Puncak Gunung Pelangi. Bunga itu adalah satu-satunya obat yang bisa menyembuhkan kutukan ini.” Mata merasa sedikit gugup, tapi dia tahu bahwa dia harus mencoba. “Aku akan pergi dan menemukan bunga itu,” katanya dengan tegas. Perjalanan Mata dimulai dengan penuh semangat. Luly
memutuskan untuk menemani Mata dalam petualangannya. Mereka berdua harus melewati hutan lebat, menyeberangi sungai deras, dan mendaki bukit-bukit yang terjal. Di sepanjang jalan, mereka bertemu dengan
berbagai binatang yang memberikan bantuan. Di hutan lebat, seekor burung berwarna-warni bernama
Pico menunjukkan jalan yang aman agar mereka tidak tersesat. “Ikuti aku, aku tahu jalan yang paling aman
menuju Gunung Pelangi,” kata Pico sambil terbang di depan mereka. Ketika mereka harus menyeberangi sungai deras, seekor berang-berang bernama Bubu membantu mereka membangun rakit dari batang-batang pohon yang hanyut.
“Dengan rakit ini, kalian bisa menyeberangi sungai dengan aman,” kata Bubu sambil tersenyum.Di bukit-bukit yang terjal, seekor kambing gunung bernama Tam memberikan mereka nasihat tentang cara mendaki tanpa tergelincir. “Pegang erat-erat pada batubatu yang kokoh dan jangan takut,” kata Tam dengan suara tegas. Setelah melewati banyak rintangan, Mata dan Luly akhirnya tiba di Puncak Gunung Pelangi. Di sana, mereka menemukan bunga ajaib yang berkilauan di bawah sinar matahari. Namun, sebelum mereka bisa memetiknya, seekor naga besar muncul dan menghalangi jalan mereka. Naga itu adalah penjaga bunga ajaib dan sangat galak. “Siapa yang berani mengganggu bunga ini?” raung naga dengan suara menggelegar. Mata merasa takut, tapi dia tahu bahwa dia tidak boleh
menyerah. “Aku membutuhkan bunga ini untuk menyelamatkan Ratu Raib. Tolong izinkan aku mengambilnya,” kata Mata dengan suara bergetar namun penuh keberanian. Naga itu menatap Mata dengan tajam. “Buktikan bahwa kamu layak,” katanya. “Kamu harus menjawab teka-teki yang akan aku berikan. Jika kamu bisa menjawabnya dengan benar, aku akan membiarkanmu mengambil bunga itu.”Naga itu mengajukan teka-teki yang rumit. “Aku ada di langit saat siang hari, tapi tidak terlihat saat malam. Aku hadir tanpa suara, namun selalu ada. Apa aku ini?” Mata berpikir keras. Luly juga merenung dalam-dalam. Setelah beberapa saat, Mata tersenyum dan menjawab, “Jawabannya adalah matahari.” Naga itu tersenyum puas. “Kamu benar. Kamu adalah anak yang bijak dan berani. Ambillah bunga itu dan
selamatkan ratu kalian.” Mata memetik bunga ajaib dengan hati-hati. Bunga itu memancarkan cahaya hangat yang membuat hati Mata merasa tenang. Mata dan Luly kembali ke kerajaan dengan membawa bunga ajaib. Mereka disambut dengan sorak-sorai oleh semua binatang yang sudah menunggu dengan cemas. Mata memberikan bunga itu kepada Ov, yang segera membuat ramuan dari bunga tersebut. Ramuan itu diberikan kepada Ratu Raib, dan perlahanlahan, warna bulu Ratu Raib kembali bersinar, dan kekuatannya kembali pulih. “Terima kasih, Mata. Kamu
telah menyelamatkan aku dan seluruh kerajaan ini,” kata Ratu Raib dengan suara lembut namun penuh kekuatan.Mata merasa sangat bahagia. Dia tahu bahwa dia telah melakukan sesuatu yang sangat penting. “Ini semua berkat
bantuan teman-teman di sini,” katanya sambil tersenyum kepada Luly, Pico, Bubu, dan Tam. Saat hari mulai gelap, Mata tahu bahwa sudah saatnya dia kembali ke rumahnya di desa. “Aku harus pulang sekarang, tapi aku tidak akan pernah melupakan kalian semua,” kata Mata dengan perasaan campur aduk. Luly mengantarnya kembali ke pintu kecil yang tadi ia temukan. “Kamu selalu bisa kembali kapan saja, Mata. Kamu adalah teman sejati Kerajaan Binatang,” kata Luly sambil memeluk Mata. Mata melangkah masuk ke lorong dan kembali ke hutan dekat rumahnya. Saat dia menutup pintu kecil itu, dia merasa sangat bersyukur atas petualangan yang luar biasa itu. Mata kembali ke rumah dengan hati yang penuh kegembiraan dan cerita yang luar biasa untuk diceritakan. Sejak saat itu, dia selalu menyimpan pintu kecil itu sebagai rahasia istimewa antara dirinya dan teman-teman barunya di Kerajaan Binatang.
- TAMAT -
Komentar
Posting Komentar